Sabtu, 07 Januari 2012

Asal Usul Pemberian Nama GREEN DAY (Musisi)

Personal Green Day sekarang terdiri dari tiga orang. Yaitu Billy Joe pada vocal dan gitar, Mike pada bass, serta Tre Cool pada drum.

Green Day terbentuk berawal dari kegemaran Billy Joe
yang suka bermain musik di garasi rumahnya. Kemudian Mike yang merupakan keponakan Billiy Joe, di akhir pekan berkunjung ke rumah Billy bersama ibunya.

Mike merasa tertarik untuk ikut bermain musik, namun dia sama sekali tidak bisa memainkan alat musik satupun. Akhirnya Billy mengajari Mike memainkan alat musik bass.

Mike merasa tertantang dan dia tidak mau pulang. Ibunya mengijinkan dia tinggal di garasi bersama Billy, tentunya untuk bermain musik. Dalam waktu singkat, Mike menguasai teknik memainkan bass yang cukup baik.

Billy tidak melanjutkan sekolahnya, dia juga tidak menamatkan SMA atau senior high school. Dia lebih suka bermain musik, dan menonton musik di panggung musik bawah tanah yang keras. Berbeda dengan Billy, Mike masih sanggup untuk menamatkan sekolahnya, karena dia merasa mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pengorbanan ibunya yang bekerja mati-matian untuk menyekolahkan dirinya.

Tanggung jawab itu semakin besar karena sejak kecil orang tua Mike sudah bercerai, dan Mike hanya dibesarkan oleh ibunya. Billy merasa kemampuannya dan Mike bermain musik sudah cukup layak untuk show di panggung musik bawah tanah yang keras tersebut.

Namun, karena umur keduanya yang masih muda serta tidak ada pengalaman manggung yang memadai, mereka pun gagal untuk unjuk kebolehan. Tidak diduga, salah satu drumer yang punya show record bagus di panggung tersebut, mau membantu Billy dan Mike untuk tampil di panggung tersebut. Secara mengejutkan, mereka bermain sangat baik dan seakan-seakan menghipnotis seluruh penonton.

Mereka pun menjadi band local yang terkenal, namun saat itu nama band tersebut masih bukan Green Day. Tidak perlu waktu lama, salah satu label lokal menawari mereka untuk membuat album. Dalam waktu singkat, album mereka ludes di pasaran. Yang paling fenomenal adalah, saat album pertama keluar, umur Billy dan Mike belum genap 17 tahun.

Setelah serangkaian tur yang dijalani, drumer mereka memutuskan untuk memundurkan diri dan lebih memilih melanjutkan studinya di luar kota. Billy dan Mike menjadi putus asa dan berhenti bermain musik untuk sementara waktu.

Saat Billy sedang menontn pertunjukkan musik di panggung bawah tanah, dia melihat Tre Cool sedang tampil bersama saudara dan tetangganya.


Personal sekaligus manajer band tersebut, mempertemukan Tre Cool dengan Billy dan Mike. Mereka pun mencoba untuk nge-jam bareng, dan menemukan kecocokan dalam bermain musik. Akhirnya mereka memutuskan untuk manggung bareng dan Tre Cool pun mau bergabung bersama Billy dan Mike. Permainan drum.


Tre Cool sangat baik dan bisa mengisi kekosongan pada band. Mereka pun banyak tur ke luar kota, dan salah satu label besar betaraf internasional menawari mereka untuk bekerja sama dalam proses pembuatan album.

Namun, salah satu tradisi panggung bawah tanah adalah, jika band yang mereka puja di panggung bawah tanah tersebut menerima tawaran dari label besar, maka secara spontan mereka akan membenci band tersebut.


Ini menjadi dilema bagi tiga remaja tersebut, terutama Billy. Billy tidak ingin dibenci oleh panggung yang telah menjadi roh dalam hidupnya, namun disisi lain Billy menginginkan kontrak kerja tersebut.

Setelah beberapa lama memikirkan hal ini, mereka sepakat untuk menerima tawaran kontrak kerja pembuatan album tersebut.Pergantian nama terjadi, saat suatu hari mereka bertiga menghisap ganja seharian, dari pagi sampai sore. Mereka menyebut hari itu sebagai “green day”, dan mereka sepakat nama Green Day dijadikan nama baru band mereka sampai saat ini.

Indonesia Bertekad Jadi Kiblat Mode Muslim Dunia

Indonesia mencanangkan diri menjadi kiblat mode busana muslim dunia pada 2020, mengingat potensi pasar busana muslim cukup besar mencapai 20 persen dari pasar industri mode dunia.  “Indonesia berpeluang besar menjadi kiblat ‘Islamic Fashion’ dunia, karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam dan memiliki kekayaan kultur dari ribuan suku yang tersebar di nusantara,” kata Direktur Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), Gilarsi W Setijono, di Jakarta, Jumat.

Selain itu, katanya, Indonesia memiliki ratusan perancang busana kelas atas yang mampu mengembangkan mode busana muslim. “Kondisi itu merupakan aset yang sangat berharga dan tidak dimiliki oleh negara (muslim) lain di dunia,” kata Gilarsi.

Ia menjelaskan pasar mode busana dan aksesoris pakaian muslim di dunia cukup besar mencapai 20 persen dari total pasar industri mode yang pada tahun 2008 mencapai 1,7 triliun dolar AS. “Indonesia tidak hanya memiliki perancang busana yang bagus, tapi juga perajin yang handal untuk membuat payet dan bordir,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Budaya dan Pariwisata, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan akan mengampanyekan keinginan menuju Indonesia sebagai kiblat mode busana muslim dunia pada 2020.  “Kami telah menyiapkan rencana aksi dalam tiga tahun pertama, kemudian empat tahun menuju Indonesia menjadi kiblat mode busana muslim dunia pada 2020,” ujar Gilarsi.

Sementara Asisten Deputi Bidang Urusan Pemberdayaan UMKM dan Industri Pariwisata, Kementerian Koordinator Perekonomian, Hamdan MM, mengatakan pihaknya mendukung rencana tersebut dan akan menyusun peta jalan bersama mewujudkan keinginan menjadikan Indonesia kiblat mode busana muslim dunia itu.  “Tekstil dan industri mode merupakan salah satu dari 14 industri kreatif yang dikembangkan Indonesia. Busana muslim merupakan bagian dari industri tekstil dan mode,” katanya, mengemukakan alasan dukungan pemerintah pada kampanye IIFC tersebut.

Sebagai langkah awal IIFC akan menyelenggarakan pameran busana muslim tingkat nasional di Plaza Indonesia mulai awal Agutus sampai September, yang diikuti oleh 31 perancang busana yang membawa sebanyak 450 busana muslim. Selain itu pada 17 Agutus 2010 IIFC bersama pemerintah juga akan menggelar “Islamic Fashion Fair” pada Paviliun Indonesia di ajang “World Expo,” Shanghai (China) yang diikuti oleh beberapa perancang busana dan memamerkan 100 baju muslim di hadapan 192 peerwakilan negara peserta pameran dunia itu, khususnya negara asal Timur Tengah dan Asia.

Jumat, 06 Januari 2012

Ada Apa di Balik Mimpi?

Di mana Anda dapat merasakan rasanya terbang? Pergi ke masa lalu? Pergi ke suatu tempat wisata yang sangat indah? Atau bertemu dengan idola Anda? Semua dapat saja terjadi dalam mimpi. Anda akan merasakan perasaan yang sangat nyata kala bermimpi. Mengapa kita bermimpi? Apa yang terjadi saat bermimpi?

Bagaimana Proses Sebuah Mimpi?

Mimpi berkaitan erat dengan tidur. Terjadinya mimpi dan apa yang diimpikan kadangkala menjadi pertanyaan yang membuat penasaran, sehingga ada baiknya Anda mengetahui apa yang terjadi saat kita tidur.

Setiap tertidur, umumnya kita pasti bermimpi. Dalam jangka waktu tidur 8 jam, rata-rata seseorang mengalami mimpi selama 100 menit. Hanya saja, kebanyakan dari mimpi yang terjadi tidak diingat. Ada sekitar 95% mimpi yang tidak diingat. Mimpi terjadi pada saat tidur REM (Rapid Eye Movement) dari suatu siklus tidur. Sedangkan mimpi yang kita ingat biasanya mimpi yang terjadi beberapa saat sebelum bangun dari tidur.


Mengapa Bermimpi?

Yang menyebabkan kita mengalami mimpi adalah otak. Sebagai pusat dari aktivitas, otak selalu mendapat pesan dari panca indera dan mengatur kegiatan apa yang akan dilakukan pada waktu tidak tidur. Misalnya otak menerjemahkan warna dinding coklat, otak membantu mengenali rasa dari makanan yang dimakan, dan masih banyak lagi berbagai peran lainnya dari otak.

Pada saat tertidur, panca indera dari tubuh Anda tidak bekerja, tetapi otak tetap bekerja, bahkan otak akan lebih aktif saat kita bermimpi daripada saat kita terbangun dan beraktivitas. Oleh karena itu, otak dapat menciptakan gambaran-gambaran berupa imajinasi tanpa ada peranan panca indera. Inilah mimpi.

Uniknya, pada saat bermimpi, otot-otot dalam keadaan tidak aktif sehingga mencegah kita memerankan apa yang dialami dalam mimpi. Walaupun, mimpi tampak sangat nyata tetapi dengan tidak berfungsinya otot membantu agar kita tidak menciderai diri sendiri atau orang lain.


Mimpi Apa Semalam?

Apa yang menyebabkan saya bermimpi seperti itu? Mungkin itu pertanyaan yang ada di benak Anda saat bermimpi tentang sesuatu. Apa yang akan kita mimpikan bergantung pada beberapa hal. Kesan dan hal yang sangat membekas dalam ingatan kita ketika tidak tidur dapat menjadi salah satu faktor. Rutinitas yang kita jalani juga dapat menyebabkan hal yang akan kita mimpikan. Misalnya, pekerjaan kantor yang berat membuat kita bermimpi tentang pekerjaan.

Kadangkala, kita mendapatkan mimpi mengenai solusi dari persoalan yang dihadapi. Misalnya, kita bermimpi tentang jawaban suatu soal ujian. Hal ini merupakan bukti bahwa pada saat tidur, proses berpikir tetap dapat berlangsung.

Mimpi yang sering dianggap sebagai bunga tidur memang merupakan sesuatu yang unik yang menyertai tidur. Kegiatan tidur sendiri sangat penting untuk memerbaiki sel-sel tubuh, membuang zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh dan memulihkan otak. Reorganisai otak berlangsung dan kegiatan memerbaiki mental saat tidur mimpi atau tidur REM. Itulah sebabnya, jika Anda kurang tidur, pikiran terasa kacau. Maka, tidur dan mimpi dapat menyegarkan pikiran Anda. Selamat tidur yang nyenyak dan menikmati mimpi indah Anda!

Menikah Muda, Antara Pro dan Kontra

Nikah muda, bagi sebagian orang adalah indah di awal, sengsara di akhir..

Banyak pendapat mengatakan, nikah muda itu sudah tidak jamannya lagi sekarang. Namun sampai saat ini juga masih banyak para wanita yang memilih membina rumah tangga di usia yang masih sangat muda.


Beberapa memang kandas di tengah jalan, namun tidak sedikit juga yang bisa langgeng hingga puluhan tahun. Pasangan selebritis Cindy Fatika Sari dan Tengku Firmansyah adalah contoh mereka yang menikah muda dan memiliki keluarga bahagia.

Menikah muda sepertinya bukanlah karena 'sudah jaman' atau 'tidak jaman' lagi, namun lebih pada pilihan seseorang. Jika Anda berpikir tidak ada keuntungan menikah muda, coba simak poin-poin berikut ini.

Pro Menikah Muda

   1. Di usia muda, wanita lebih enerjik. Mengurusi pekerjaan, urusan rumah tangga, suami dan anak-anak bisa dilakukan dengan penuh semangat.
   2. Wanita muda belum terlalu banyak pengalaman hidup dan pemikirannya juga masih polos sehingga secara psikologis lebih tidak terbeban. Segala tanggung jawab rumah tangga bisa dilakukannya tanpa berpikir macam-macam.
   3. Kondisi kesehatan wanita biasanya paling baik saat dia berada di usia muda sehingga lebih tidak berisiko untuk melahirkan. Selain itu, interval kelahiran anak juga lebih bisa diatur karena tidak terbatas oleh umur.
   4. Wanita muda memiliki lebih banyak orang di sekelilingnya. Teman-temannya masih segar dalam ingatan, orang tuanya juga masih belum lanjut usia, apalagi jika nenek dan kakeknya masih sehat. Semakin banyak orang yang mendampingi, semakin banyak orang yang bisa dijadikan konsultan dalam pernikahannya.


Kontra Menikah Muda
Berikutnya, Anda juga harus menyadari kerugian dan akibat buruk yang biasa terjadi pada pasangan yang menikah muda.

   1.Para wanita muda yang tidak bisa mengatasi urusan rumah tangga dan pekerjaannya akan lebih mudah mengalami depresi sehingga banyak yang berakhir dengan pernikahan tidak bahagia, depresi bahkan bunuh diri.
   2. Menikah muda membuat wanita memiliki waktu yang tidak banyak untuk mengenal dirinya sendiri dan orang lain, sehingga kemungkinan bersama 'pria yang salah' akan semakin besar. Pengalaman di usia 20-an tahun akan membentuk wanita untuk lebih dewasa dan lebih tahu mana yang paling baik untuk dirinya.
   3. Kehidupan berkeluarga membuat seseorang harus bekerja keras mengumpulkan uang. Wanita muda harus mengorbankan masa mudanya untuk bekerja keras sementara teman-temannya mungkin masih sibuk bersenang-senang.
   4. Memiliki anak di usia muda membuat wanita harus mengorbankan karirnya untuk mengurus anak. Seringkali hal ini membuat wanita merasa menyesal dan tidak puas.
   5. Beberapa wanita juga merasa bahwa sedari muda mereka telah mengorbankan banyak hal untuk keluarga, dan tidak berhenti hingga mereka beranjak tua. Waktu berlalu dan gairah asmara menjadi pudar sehingga suami cenderung selingkuh dan akhirnya wanita lagi yang harus mengorbankan kebahagiaan mereka demi anak-anaknya.


Benarkah demikian? Setiap pengalaman hidup membawa ceritanya sendiri. Mungkin dengan kondisi keluarga yang berbeda, pernikahan muda menjadi pilihan yang paling tepat untuk Anda. Sementara untuk kasus yang berbeda, bisa jadi menikah muda justru akan membawa masalah baru dalam hidup Anda. Pertimbangkan pro dan kontra di atas sebelum memutuskan hal penting ini.

Efek 'Broken Home' Seorang Anak





Seorang anak yang selalu hidup terisolir dalam konflik kedua orangtuanya, sangat berpontensi melakukan hal-hal negatif dan diluar batas.

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of California, Los Angeles setelah mempelajari masalah dalam (kurang lebih) 2000 keluarga, membuktikan bahwa anak tetap menjadi korban 'empuk' dalam pertikaian rumah tangga.

Efek pertikaian ini, biasanya akan membuat si anak cenderung melakukan hal-hal negatif diluar kebiasaannya. Ketidakstabilan emosi yang disebabkan, akan membuat si anak mencoba menggunakan obat-obatan terlarang, mengonsumsi alkohol hingga melakukan seks bebas.

Untuk itu, berdasarkan observasi yang telah dilakukan selama 30 tahun, menyatakan bahwa kedua orangtua yang sudah tak lagi saling mencintai, sebaiknya jangan pernah hidup bersama dalam satu atap.

Hal ini hanya akan menyakiti hati dan mental sang anak. Seorang anak yang terus-menerus melihat pertengkaran orangtuanya, bisa menderita kelainan secara psikis dan gangguan perilaku, saat berhubungan dengan orang lain.

Profesor Kelly Musick, sekaligus penulis buku “Are Both Parents Always Better than One? Parental Conflict and Young Adult Well-Being”, mengungkap bahwa seorang anak yang terlahir dan besar dalam keluarga penuh konflik, cenderung menjadi bodoh secara akademis, dan tak sedikit juga yang akhirnya putus sekolah.

Ironisnya, dalam usia belia, mereka sudah mencoba untuk merokok, minum alkohol dan melakukan penyimpangan secara seksual.

Berdasarkan hal tersebut, Musick mengambil sebuah kesimpulan nyata, bahwa hidup dengan kedua orangtua lengkap takkan menjamin jiwa dan mental seorang anak. "Lebih baik anak hidup dan dibesarkan secara 'sehat' dengan orangtua tunggal dibanding harus dengan dua orangtua yang selalu bertengkar," begitu tulis Musick.