Sabtu, 07 Januari 2012

Indonesia Bertekad Jadi Kiblat Mode Muslim Dunia

Indonesia mencanangkan diri menjadi kiblat mode busana muslim dunia pada 2020, mengingat potensi pasar busana muslim cukup besar mencapai 20 persen dari pasar industri mode dunia.  “Indonesia berpeluang besar menjadi kiblat ‘Islamic Fashion’ dunia, karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam dan memiliki kekayaan kultur dari ribuan suku yang tersebar di nusantara,” kata Direktur Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), Gilarsi W Setijono, di Jakarta, Jumat.

Selain itu, katanya, Indonesia memiliki ratusan perancang busana kelas atas yang mampu mengembangkan mode busana muslim. “Kondisi itu merupakan aset yang sangat berharga dan tidak dimiliki oleh negara (muslim) lain di dunia,” kata Gilarsi.

Ia menjelaskan pasar mode busana dan aksesoris pakaian muslim di dunia cukup besar mencapai 20 persen dari total pasar industri mode yang pada tahun 2008 mencapai 1,7 triliun dolar AS. “Indonesia tidak hanya memiliki perancang busana yang bagus, tapi juga perajin yang handal untuk membuat payet dan bordir,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Budaya dan Pariwisata, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan akan mengampanyekan keinginan menuju Indonesia sebagai kiblat mode busana muslim dunia pada 2020.  “Kami telah menyiapkan rencana aksi dalam tiga tahun pertama, kemudian empat tahun menuju Indonesia menjadi kiblat mode busana muslim dunia pada 2020,” ujar Gilarsi.

Sementara Asisten Deputi Bidang Urusan Pemberdayaan UMKM dan Industri Pariwisata, Kementerian Koordinator Perekonomian, Hamdan MM, mengatakan pihaknya mendukung rencana tersebut dan akan menyusun peta jalan bersama mewujudkan keinginan menjadikan Indonesia kiblat mode busana muslim dunia itu.  “Tekstil dan industri mode merupakan salah satu dari 14 industri kreatif yang dikembangkan Indonesia. Busana muslim merupakan bagian dari industri tekstil dan mode,” katanya, mengemukakan alasan dukungan pemerintah pada kampanye IIFC tersebut.

Sebagai langkah awal IIFC akan menyelenggarakan pameran busana muslim tingkat nasional di Plaza Indonesia mulai awal Agutus sampai September, yang diikuti oleh 31 perancang busana yang membawa sebanyak 450 busana muslim. Selain itu pada 17 Agutus 2010 IIFC bersama pemerintah juga akan menggelar “Islamic Fashion Fair” pada Paviliun Indonesia di ajang “World Expo,” Shanghai (China) yang diikuti oleh beberapa perancang busana dan memamerkan 100 baju muslim di hadapan 192 peerwakilan negara peserta pameran dunia itu, khususnya negara asal Timur Tengah dan Asia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar