Sabtu, 13 Oktober 2012

Kalimat Efektif



A.Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:
1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3.Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.


B.Ciri-ciri Kalimat Efektif

Sebuah kalimat terdiri atas isi dan bentuk. Yang dimaksud dengan isi ialah pikiran penulis, sedangkan bentuk ialah kata-kata yang mewakili pikiran penulis. Jadi, isi dan bentuk menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah kalimat. Itulah sebabnya, kalimat efektif selalu memperhatikan adanya kesatuan pikiran dan kepaduan sebagai syarat minimal. Agar kalimat yang ditulis dapat memberi informasi kepada pembaca secara tepat seperti yang diharapkan penulis, ada beberapa ciri kalimat efektif yang perlu diperhatikan, yaitu:
a.Kesatuan
b.Kesejajaran
c.Penekanan
d.Kehematan
e.Kevariasian
1.Kesatuan
Kalimat yang baik harus memperlihatkan kesatuan pikiran yang mengandung satu pokok pikiran. Laju kalimat tidak boleh diubah dari satu pikiran ke pikiran yang lain yang tidak mempunyai hubungan. Adanya kesatuan pikiran berarti adanya hubungan timbal balik antar unsur yang mendukung kalimat (pikiran). Kesatuan ini minimal terbentuk dalam subjek dan predikat.
2.Kesejajaran
Kesejajaran adalah menempatkan gagasan yang sama penting dan fungsinya ke dalam struktur kebahasaan yang sama. Macam-macam kesejajaran:
a.Kesejajaran Bentuk
Bila salah satu gagasan ditempatkan dalam struktur kata benda, maka kata yang lain yang berfungsi sama juga dalam struktur kata benda. Jika kata kerja, juga kata kerja, jika frase juga frase, begitu seterusnya. Misalnya:
(1)Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang paling mengerikan dan berbahaya.
Dalam kalimat (1) di atas, gagasan yang sama yaitu mengerikan dan berbahaya, maka kata-kata tersebut harus dibuat sama atau paralel sehingga kalimat (1) menjadi:
(1a) Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang paling mengerikan dan membahayakan.
b.Kesejajaran Makna
Kesejajaran makna timbul oleh adanya relasi makna antar satuan dalam kalimat. Misalnya:
(2)Selain pelajar SLTA, panitia juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa.
Kata kepada mengandung pengertian kepada pelajar SLTA dan kepada mahasiswa. Kalimat (2) seharusnya:
(2a) Selain kepada pelajar SLTA, panitia juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa.
c.Kesejajaran Rincian
Kalimat yang mengandung rincian, rincian-rincian tersebut harus sejajar. Misalnya:
(3)Mahalnya harga sembako karena pengaruh keterbatasan pasokan, kenaikan harga minyak, dan permintaan yang meningkat.
Rincian-rincian keterbatasan pasokan, kenaikan harga minyak, dan permintaan yang meningkat haruslah sejajar sehingga rincian permintaan yang meningkat harusnya menjadi peningkatan permintaan. Kalimat (3) yang benar adalah:
(3a) Mahalnya harga sembako karena pengaruh keterbatasan pasokan, kenaikan harga minyak, dan peningkatan permintaan.
3.Penekanan
Penekanan adalah upaya memberi tekanan pada kata atau kalimat dengan maksud menonjolkan atau mementingkan gagasan pada kata atau kalimat yang mendapat tekanan tadi. Misa-lnya:
(4)Ilmu agama harus kita amalkan dengan penuh tanggung jawab.
(5)Ilmu agama harus kita amalkan dengan penuh tanggung jawab.
Kalimat (4) mementingkan gagasan amalkan, sedangkan kalimat (5) mementingkan gagasan penuh tanggung jawab.
4.Kehematan
Kehematan berarti menghemat kata-kata yang dianggap tidak perlu dalam kalimat. Misalnya:
(6)Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui inspektur upacara memasuki lapangan.
(7)Mereka turun ke bawah melalui tangga darurat.
Kalimat (6) dan (7) dapat dihemat tanpa mempengaruhi makna menjadi:
(6a) Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui inspektur upacara memasuki lapangan.
(7a) Mereka turun melalui tangga darurat.
5.Kevariasian
Sebuah bacaan atau tulisan yang baik merupakan suatu komposisi yang dapat memikat dan mengikat pembaca untuk terus membacanya sampai selesai. Kevariasian kalimat dapat membuat pembaca merasa tidak jenuh dalam membacanya. Kevariasian dapat berwujud penempatan subjek, predikat, dan objek yang berbeda-beda, adanya kalimat yang pendek dan panjang, dan adanya jenis kalimat yang berbeda-beda (kalimat berita, tanya,dan seru atau kalimat langsung dan tidak langsung).


C.Penggunaan Kalimat Efektif dalam Wacana Susunan Acara Resmi

Dalam suatu kegiatan sering kita mendengar pembawa acara memandu jalannya acara. Dalam wacana susunan acara resmi banyak kita temui penggunaan kalimat yang tidak efektif. Temuan kalimat-kalimat yang tidak efektif dalam wacana susunan acara antara lain:
(1)Menginjak acara yang kedua yaitu sambutan ketua panitia.
Kalimat di atas tidak efektif. Kalimat di atas dapat diubah menjadi kalimat efektif tanpa mengubah maknanya yaitu dengan menghilangkan kata menginjak sehingga menjadi:
(1a) Acara yang kedua yaitu sambutan ketua panitia. (Solopos: 14 Februari 2008)
Penggunaan kalimat yang tidak efektif lainnya adalah sebagai berikut:
(2)Kepada Bapak Yakub, waktu dan tempat kami persilakan untuk memberikan sambutan.
Kalimat (2) mempunyai gagasan bahwa pembawa acara mempersilakan Bapak Yakub untuk memberikan sambutan. Atau dengan kata lain, pembawa acara memberikan waktu dan menyiapkan tempat kepada Bapak Yakub untuk memberikan sambutan. Tetapi struktur kalimat (2) tersebut memberikan gagasan bahwa pembawa acara mempersilakan waktu dan tempat. Jadi, seolah-olah waktu dan tempat adalah sesosok makhluk yang akan memberikan sambutan (Intisari: Maret 2006). Kalimat (2) dapat mengaburkan gagasan yang akan disampaikan. Untuk menyampaikan gagasan dari pembawa acara tersebut cukup dengan kalimat:
(2a) Kepada Bapak Yakub kami persilakan.
Selain pengaburan gagasan di atas, kalimat yang tidak efektif dalam susunan acara menyebabkan terjadinya pemborosan kata seperti pada kalimat:
(3)Acara selanjutnya, sambutan Bapak Yakub Nasucha selaku Ketua Jurusan PBSID. Kepada Bapak Yakub Nasucha kami persilakan.
Kalimat di atas menyebutkan dua kata atau kelompok kata yang sebenarnya cukup disebutkan sekali saja yaitu kata Bapak Yakub Nasucha. Gagasan kalimat (3) harusnya cukup disampaikan dengan kalimat:
(3a) Acara selanjutnya, sambutan Ketua Jurusan PBSID. Kepada Bapak Yakub Nasucha kami persilakan.
Pemborosan kata juga dilakukan oleh pembawa acara dalam menanggapi sambutan yang disampaikan orang lain. Misalnya, setelah acara sambutan pembawa acara menyampaikan kalimat:
(4)Demikian tadi sambutan dari Bapak Yakub Nasucha, semoga apa yang disampaikannya tadi dapat menambah semangat kita dalam belajar.
Bukan maksudnya melarang seorang pembawa acara untuk memberikan tanggapan tersebut, tetapi tanpa pembawa acara memberikan tanggapan, pendengar mengerti gagasan yang disampaikan oleh pemberi sambutan. Maka, tanggapan pembawa acara tersebut, selain bersifat basa-basi saja juga tidak menambah gagasan atau informasi baru. Sedangkan dalam sebuah acara resmi, perkataan yang tidak perlu atau berlebihan sebisa mungkin dihilangkan.
Dengan empat contoh penggunaan kalimat yang tidak efektif dalam wacana susunan acara resmi memperlihatkan masih kurangnya penggunaan kalimat efektif sebagai sarana penyampaian gagasan yang sesuai kaidah bahasa dan mudah dimengerti oleh orang lain.


DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk. 2001. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Arifin, Zaenal. 1989. Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa
Marini, Eko. 2008. “Penggunaan Bahasa Efektif dan Efisien” dalam Solopos. 14 Februari 2008. Surakarta
Nasucha, Yakub dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa
Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo
Setiyanto, Edi. 2006. “Berbahasa Pakai Nalar” dalam Intisari. Edisi 512, Maret 2006. Jakarta

Kamis, 11 Oktober 2012

Tentang Musik

;

Musik adalah jemari halus yang mengetuk pintu kalbu untuk membangunkan kehangatan dari tidurnya yang lelap. Ketukan jemari itu membuat hamparan kenangan hadir kembali, setelah hilang di telan pekatnya malam. Ketukan itu membuat kenangan masa silam terbuka kembali, setelah di selubungi berbagai peristiwa yang selalu datang silih berganti.

Alunan nada nada musik adalah senandung lembut yang kerap hadir di lembah lembah imajinasi. Jika nada nada itu di lantunkan dalam melodi kesedihan, maka ia menghadirkan kenangan silam di saat gundah dan putus asa. Tapi jika di lantunkan pada saat hati senang, maka musik menghadirkan kenangan silam di saat damai dan bahagia.

Alunan nada nada musik adalah kumpulan suara kesedihan yang membuat segala kegelisahan memenuhi tulang rusuk, lalu menghadirkan seribu duka. Tapi ia juga bisa berupa susunan kata kata ceria yang segera menguasai kalbu kita, lalu menari riang disela tulang rusuk, menghadirkan seribu bahagia.

Alunan nada musik adalah bunyi petikan pada dawai, yang masuk ke pendengaran kita membawa gelombang lembut. Kadang ia mampu memaksa tetesan airmata menyeruak dari kelopak, kerana merasa gerah bagai tersulut oleh api kerinduan, tak tahan pada desakan gelisah cinta saat berpisah dengan kekasih, kerana himpitan kepedihan cinta yang luka tergores cakar cakar penantian.

Namun ia juga mempu menghadirkan simpul senyuman yang keluar perlahan dari gerakan lembut sepasang bibir indah, sebagai isyarat rasa senang bahagia. Alunan nada musik adalah nafas terakhir akalnya hati dan nafasnya jiwa.

Dipetik dari buku "Musik Dahaga Jiwa"
Oleh Khalil Gibran

Kamis, 26 April 2012

Keluhan Untuk-Mu Tuhan ...

Bismillahirohmannirrahim...

Tuhan.. bila aku boleh tau, sampai kapan aku bisa bertahan dalam raga ini ?
sampai kapan aku sanggup menerima semua keluh kesah ini ?
sampai kapan aku bisa menampung peluh di jiwaku ini ?
Aku tak tau apa yang harus aku perbuat sekarang.. hanya bisa meratap, merintih, tertatih dalam duka dan do'a.
Tuhan.. bila aku boleh bertanya, mengapa aku terlahirkan ke dunia ini ?
bukan tidak mensyukuri apa yang telah Kau anugrahi, tapi aku takut tidak dapat menemukan jalan hidupku, jati diriku .. bukan karena keterpaksaan dan ketakutan tapi demi keikhlasan  ..
Tuhan.. bila aku boleh marah, kepada siapa aku akan menyalahkan ?
Jelas! Hati ini bertolak belakang.. aku tidak sanggup berada dalam posisi seperti ini..
aku tidak kuat menahan beban perasaan ini.
Tapi ini sudah suratan, ini jalan, inilah kehidupan yang Kau berikan kepadaku..
Kau yang lebih tau siapa, seperti apa, dan bagaimana diriku..
mungkin ini adalah perintah.. perintah dari-Mu yang Kuasa..
Aku akan berusaha dengan ikhlas menerima semua ini walaupun segenap jiwa dan perasaan aku korbankan. Akan aku perjuangkan..
Tuhan.. bila aku boleh berangan-angan, alangkah indahnya hidupku seandainya aku memiliki orangtua yang sempurna.. sempurna akan kasih sayangnya.. sempurna akan kehidupannya.. sempurna akan keberadaannya..
Alangkah indahnya hidupku seandainya masa remajaku tak terampas begitu saja..
Alangkah indahnya hidupku seandainya aku mendapatkan tempat yang layak dimana aku berpijak..
Alangkah indahnya hidupku seandainya aku bisa seceria dan sebahagia teman-teman sebayaku ..
Tuhan.. bila aku boleh bertanya, bagaimana hidupku di masa depan ?
bagaimana aku di masa yang akan datang ?
seperti apa kisahku selanjutnya ?
Aku.. hanya bisa berharap.. berilah aku secercah harapan Tuhan..
agar aku tetap dapat tersenyum walau sebenarnya hatiku menjerit !!!
Aku tidak minta apa-apa Tuhan, aku hanya ingin diberi kekuatan dan kesabaran untuk menempuh jalan hidupku ini..
Insyaallah aku sanggup!...
Amien!





Terimakasih Tuhan ku Allah SWT. Engkau mau mendengarkan keluhanku kali ini..



Sabtu, 07 Januari 2012

Asal Usul Pemberian Nama GREEN DAY (Musisi)

Personal Green Day sekarang terdiri dari tiga orang. Yaitu Billy Joe pada vocal dan gitar, Mike pada bass, serta Tre Cool pada drum.

Green Day terbentuk berawal dari kegemaran Billy Joe
yang suka bermain musik di garasi rumahnya. Kemudian Mike yang merupakan keponakan Billiy Joe, di akhir pekan berkunjung ke rumah Billy bersama ibunya.

Mike merasa tertarik untuk ikut bermain musik, namun dia sama sekali tidak bisa memainkan alat musik satupun. Akhirnya Billy mengajari Mike memainkan alat musik bass.

Mike merasa tertantang dan dia tidak mau pulang. Ibunya mengijinkan dia tinggal di garasi bersama Billy, tentunya untuk bermain musik. Dalam waktu singkat, Mike menguasai teknik memainkan bass yang cukup baik.

Billy tidak melanjutkan sekolahnya, dia juga tidak menamatkan SMA atau senior high school. Dia lebih suka bermain musik, dan menonton musik di panggung musik bawah tanah yang keras. Berbeda dengan Billy, Mike masih sanggup untuk menamatkan sekolahnya, karena dia merasa mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pengorbanan ibunya yang bekerja mati-matian untuk menyekolahkan dirinya.

Tanggung jawab itu semakin besar karena sejak kecil orang tua Mike sudah bercerai, dan Mike hanya dibesarkan oleh ibunya. Billy merasa kemampuannya dan Mike bermain musik sudah cukup layak untuk show di panggung musik bawah tanah yang keras tersebut.

Namun, karena umur keduanya yang masih muda serta tidak ada pengalaman manggung yang memadai, mereka pun gagal untuk unjuk kebolehan. Tidak diduga, salah satu drumer yang punya show record bagus di panggung tersebut, mau membantu Billy dan Mike untuk tampil di panggung tersebut. Secara mengejutkan, mereka bermain sangat baik dan seakan-seakan menghipnotis seluruh penonton.

Mereka pun menjadi band local yang terkenal, namun saat itu nama band tersebut masih bukan Green Day. Tidak perlu waktu lama, salah satu label lokal menawari mereka untuk membuat album. Dalam waktu singkat, album mereka ludes di pasaran. Yang paling fenomenal adalah, saat album pertama keluar, umur Billy dan Mike belum genap 17 tahun.

Setelah serangkaian tur yang dijalani, drumer mereka memutuskan untuk memundurkan diri dan lebih memilih melanjutkan studinya di luar kota. Billy dan Mike menjadi putus asa dan berhenti bermain musik untuk sementara waktu.

Saat Billy sedang menontn pertunjukkan musik di panggung bawah tanah, dia melihat Tre Cool sedang tampil bersama saudara dan tetangganya.


Personal sekaligus manajer band tersebut, mempertemukan Tre Cool dengan Billy dan Mike. Mereka pun mencoba untuk nge-jam bareng, dan menemukan kecocokan dalam bermain musik. Akhirnya mereka memutuskan untuk manggung bareng dan Tre Cool pun mau bergabung bersama Billy dan Mike. Permainan drum.


Tre Cool sangat baik dan bisa mengisi kekosongan pada band. Mereka pun banyak tur ke luar kota, dan salah satu label besar betaraf internasional menawari mereka untuk bekerja sama dalam proses pembuatan album.

Namun, salah satu tradisi panggung bawah tanah adalah, jika band yang mereka puja di panggung bawah tanah tersebut menerima tawaran dari label besar, maka secara spontan mereka akan membenci band tersebut.


Ini menjadi dilema bagi tiga remaja tersebut, terutama Billy. Billy tidak ingin dibenci oleh panggung yang telah menjadi roh dalam hidupnya, namun disisi lain Billy menginginkan kontrak kerja tersebut.

Setelah beberapa lama memikirkan hal ini, mereka sepakat untuk menerima tawaran kontrak kerja pembuatan album tersebut.Pergantian nama terjadi, saat suatu hari mereka bertiga menghisap ganja seharian, dari pagi sampai sore. Mereka menyebut hari itu sebagai “green day”, dan mereka sepakat nama Green Day dijadikan nama baru band mereka sampai saat ini.

Indonesia Bertekad Jadi Kiblat Mode Muslim Dunia

Indonesia mencanangkan diri menjadi kiblat mode busana muslim dunia pada 2020, mengingat potensi pasar busana muslim cukup besar mencapai 20 persen dari pasar industri mode dunia.  “Indonesia berpeluang besar menjadi kiblat ‘Islamic Fashion’ dunia, karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam dan memiliki kekayaan kultur dari ribuan suku yang tersebar di nusantara,” kata Direktur Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), Gilarsi W Setijono, di Jakarta, Jumat.

Selain itu, katanya, Indonesia memiliki ratusan perancang busana kelas atas yang mampu mengembangkan mode busana muslim. “Kondisi itu merupakan aset yang sangat berharga dan tidak dimiliki oleh negara (muslim) lain di dunia,” kata Gilarsi.

Ia menjelaskan pasar mode busana dan aksesoris pakaian muslim di dunia cukup besar mencapai 20 persen dari total pasar industri mode yang pada tahun 2008 mencapai 1,7 triliun dolar AS. “Indonesia tidak hanya memiliki perancang busana yang bagus, tapi juga perajin yang handal untuk membuat payet dan bordir,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Budaya dan Pariwisata, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan akan mengampanyekan keinginan menuju Indonesia sebagai kiblat mode busana muslim dunia pada 2020.  “Kami telah menyiapkan rencana aksi dalam tiga tahun pertama, kemudian empat tahun menuju Indonesia menjadi kiblat mode busana muslim dunia pada 2020,” ujar Gilarsi.

Sementara Asisten Deputi Bidang Urusan Pemberdayaan UMKM dan Industri Pariwisata, Kementerian Koordinator Perekonomian, Hamdan MM, mengatakan pihaknya mendukung rencana tersebut dan akan menyusun peta jalan bersama mewujudkan keinginan menjadikan Indonesia kiblat mode busana muslim dunia itu.  “Tekstil dan industri mode merupakan salah satu dari 14 industri kreatif yang dikembangkan Indonesia. Busana muslim merupakan bagian dari industri tekstil dan mode,” katanya, mengemukakan alasan dukungan pemerintah pada kampanye IIFC tersebut.

Sebagai langkah awal IIFC akan menyelenggarakan pameran busana muslim tingkat nasional di Plaza Indonesia mulai awal Agutus sampai September, yang diikuti oleh 31 perancang busana yang membawa sebanyak 450 busana muslim. Selain itu pada 17 Agutus 2010 IIFC bersama pemerintah juga akan menggelar “Islamic Fashion Fair” pada Paviliun Indonesia di ajang “World Expo,” Shanghai (China) yang diikuti oleh beberapa perancang busana dan memamerkan 100 baju muslim di hadapan 192 peerwakilan negara peserta pameran dunia itu, khususnya negara asal Timur Tengah dan Asia.